5 Lokasi Wisata Menarik di Indonesia Ada di Pontianak!


Leemindo.com Pontianak tidak punya puncak gunung tapi beberapa kota di Indonesia memilikinya. Kota ini tidak terletak di tepian pulau sehingga tidak memiliki pantai-pantai yang indah seperti kota lain. Apalagi bermimpi untuk memiliki taman bawah laut, jelas kota ini tak mungkin bisa memilikinya. Namun saya bangga menjadi orang yang lahir dan besar di Kota ini. Ada beberapa tempat di kota ini yang tidak akan kamu temui dimanapun. Jadi, kamu wajib datang kesini untuk menikmatinya. 

Berikut ini 5 tempat yang wajib untuk dikunjungi dan hanya ada di Kota Pontianak.

5. Masjid Sultan Syarif Abdurrahman (SAKSI SEJARAH KOTA PONTIANAK)

Masyarakat Pontianak menyebutnya Masjid Jami'. Inilah saksi sejarah asal mula berdirinya Kota Pontianak. Hingga saat ini bangunan Masjid masih menjaga keasliannya walaupun ada beberapa bagian yang telah direnovasi. Atapnya bertingkat empat. Di dalamnya terdapat empat pilar utama dari kayu belian berdiameter 0,5 meter. Masjid ini mampu menampung hingga 1.500 orang jamaah.

Bangunan Masjid Jami' Pontianak dibangun dengan gaya rumah panggung. Hal ini untuk menghindari banjir saat Sungai Kapuas meluap. Jika ingin menjelajahi sejarah Pontianak, ini adalah tempat pertama yang harus kamu kunjungi.

Lokasi: Kelurahan Dalam Bugis (Kampung Beting), Pontianak Timur

4. Keraton Kadriah (SAKSI SEJARAH KOTA PONTIANAK)
  

Sama halnya dengan Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, ini adalah saksi sejarah berdirinya Pontianak. Keraton ini dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie yang merupakan Sultan pertama Kesultanan Pontianak. Bangunan ini didominasi oleh warna kuning dan terbuat dari kayu belian, kayu di Kalimantan yang dikenal sebagai kayu besi karena kekuatannya. Pada halaman luar, terdapat meriam kuno peninggalan Jepang dan Portugis. Sedangkan di dalam bangunan, ada singgasana sultan dan permaisuri, lengkap dengan foto-foto, pakaian Sultan dan berbagai koleksi lain milik Sultan.

Salah satu koleksi yang unik adalah sebuah Al-Quran yang ditulis tangan sendiri oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie. Keraton Kadriah berlokasi sekitar 200 meter dari Masjid Jami'. Nah, setelah mengunjungi Masjid Jami', ini adalah tempat berikutnya yang wajib kamu kunjungi.

Lokasi: Kelurahan Dalam Bugis (Kampung Beting), Pontianak Timur

3. Rumah Betang Radakng (TERPANJANG DI INDONESIA) 
Rumah Radakng
Dayak merupakan salah satu suku terbesar di Kalimantan Barat. Nah, untuk memperlihatkan bagaimana keunikan dan ciri khas suku Dayak di Kalbar, Pemerintah Kota Pontianak membangun replika rumah adat suku Dayak yang dibangun di Jalan Sultan Syahrir, Pontianak. Tempat wisata ini meraih rekor sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia. Panjangnya mencapai 138 meter dengan lebar 5 meter dan tinggi 7 meter.

Rumah ini memiliki ciri berbentuk rumah panggung panjang. Semakin banyak anggota keluarga maka semakin panjang pula rumah betang karena suku Dayak memilih hidup bersama semua anggota keluarganya di satu atap.

Rumah betang terdiri dari tiga bagian yaitu teras atau pante, ruang selasar yang biasa digunakan untuk berkumpul seluruh anggota keluarga dan ruang tidur atau bilik yang merupakan ruang pribadi setiap kepala keluarga. Rumah Betang Radakng ini berbahan kayu ulin dan dihiasi dengan ukiran dan lukisan khas Dayak.

So, kamu harus kesini untuk mengabadikan momen kamu ketika berkunjung di Pontianak.


 Lokasi: Jln. Sutan Syahrir Kota Baru, Pontianak

2. Sungai Kapuas (TERPANJANG DI INDONESIA)

Sungai ini pastinya sudah ada jauh sebelum Kota Pontianak didirikan oleh Sultan Syarif Abdurrahman. Sungai Kapuas merupakan sungai terpanjang di Indonesia dengan panjang mencapai 1.143 km. Sungai Kapuas merupakan rumah dari lebih 700 jenis ikan dengan sekitar 12 jenis ikan langka dan 40 jenis ikan yang terancam punah.

Sungai Kapuas
Untuk menikmati keindahan sungai kapuas, kamu bisa menikmatinya dengan menyewa sampan lengkap dengan pendayungnya. Kalau mau dayung sendiri yaa silahkan. Tapi risiko tanggung sendiri. Haha. Kalau kamu bepergian secara rombongan, kamu bisa datang ke Kafe Serasan atau Alun-alun Kapuas dan menyewa kapal bandong untuk menyusuri sungai kapuas hingga ke Tugu Khatulistiwa. Anda juga dapat bersantai sambil makan dan minum di sepanjang perjalanan.


1. Tugu Khatulistiwa (SATU-SATUNYA DI DUNIA)
Tugu Khatulistiwa
Dengan keistimewaan nol derajat ini, Pontianak memiliki satu fenomena alam yang terjadi 2 kali dalam setahun yaitu peristiwa titik kulminasi. Kulminasi matahari adalah peristiwa alam yang hanya terjadi di sejumlah negara. Selain di Indonesia, kejadian serupa bisa ditemui di Gabon, Zaire, Uganda, Kenya, dan Somalia, semuanya di Afrika. Di Amerika Latin garis itu juga melintasi empat negara yaitu, Ekuador, Peru, Columbia dan Brazil. Dari semua kota atau negara yang dilewati tersebut, hanya ada satu di dunia ini yang dibelah atau dilintasi secara persis oleh garis khatulistiwa yaitu Kota Pontianak sehingga menjadi tujuan destinasi utama saat fenomena kulminasi.

Kota Pontianak, tepatnya Tugu Khatulistiwa, saat ini berada pada posisi 0 derajat, 0 menit, 3,809 detik lintang utara; dan 109 derajat, 19 menit, 19,9 detik bujur timur. Karena itulah Kota Pontianak juga dikenal dengan sebutan Kota Khatulistiwa.

Nah, kamu bisa kapan saja ke Tugu Khatulistiwa. Namun jika ingin menyaksikan fenomena kulminasi, hanya bisa disaksikan 2 kali dalam setahun yaitu pada 21 - 23 Maret dengan titik kulminasi tepat pukul 11.51 WIB, dan 21 - 23 September dengan titik kulminasi tepat pada pukul 11.38 WIB. Di kawasan Tugu Khatulistiwa, kita tidak akan menemukan bayangan tubuh atau benda yang berada di sekitar titik nol derajat tersebut. Fenomena unik lainnya ketika tepat kulminasi adalah dapat berdirinya telur di sekitar titik nol derajat.


Sebuah keistimewaan bagi Kota Pontianak yang memiliki sebuah monumen satu-satunya di dunia yang kita kenal dengan nama Tugu Khatulistiwa. Tugu dan garis Khatulistiwa juga ada di beberapa wilayah di dunia namun dimanakah dari seluruh penjuru dunia ini yang tepat di titik nol derajat bumi? Apakah ini tidak bisa disebut sebuah keistimewaan bagi Pontianak? Tak ada satupun wilayah di dunia ini yang dapat menyaingi keistimewaan letak geografis monumen yang didirikan pertama kali pada tahun 1928 ini.

Telur berdiri disaat momen kulminasi
Lokasi: Jl. Khatulistiwa, Siantan, Pontianak Utara

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

"Komentar yang baik akan menunjukkan pribadi yang baik pula."

Terima kasih telah berkunjung dan membaca tulisan ini. Bantu SHARE yaa jika berkenan. Silahkan centang beri tahu saya untuk berinteraksi lebih lanjut di kolom komentar.

Salam hangat,
Leemindo.com