Hanya di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Bisa Ber-Acapella di 2 Belahan Bumi

Leemindo.com Hello guys! Ini adalah sapaan anak gaul zaman sekarang dalam memulai percakapan. Berhubung saya asli buda' Pontianak, jadi menyapanya agak berbeda ya.

Halo buda'-buda! Udah makan ke belom? Ade duet dak tuuu???

Jika berbicara tentang keindahan destinasi wisata, mungkin tak akan ada habisnya. Kita diberikan begitu banyak kemewahan suasana alam, lukisan dari Sang Maha Esa yang membuat diri kita ini tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan segala ciptaan-Nya. Ya, bumi dan seisinya.

Saya lahir dan besar di Kota Pontianak. Kota ini tak punya pantai untuk bersantai, tak ada gunung yang bisa didaki, tak ada terumbu karang yang diputari oleh ikan-ikan nemo seperti yang kalian saksikan di layar televisi.

Lalu, apa istimewanya kota ini?

Panas bedengkang si Matahari

Siapkan aek kelapa bekawan bingke

Dari dulu ade yang udah tegak bediri

Ape agik kalo bukan Tugu Khatulistiwe

Satu hal istimewa bagi Pontianak yang memiliki sebuah monumen satu-satunya di dunia yang dikenal dengan nama Tugu Khatulistiwa. Garis khatulistiwa juga membentang di beberapa wilayah di dunia. Namun dimanakah dari seluruh penjuru dunia ini yang tepat di titik nol derajat bumi? Apakah ini tidak bisa dijadikan sebuah keistimewaan bagi Kota Pontianak? Tidak ada satupun wilayah lain di dunia ini yang dapat menyaingi keistimewaan letak geografis monumen bersejarah yang didirikan pertama kali pada tahun 1928 ini.

Pada November lalu, saya berkesempatan membuat sejarah di titik nol derajat bumi ini. Mendapat undangan sebagai salah satu bintang tamu pada Gebyar Ekraf 2020 Disporapar Provinsi Kalimantan Barat. Sekilas, tak ada yang istimewa selain penampilan kami bersama Ali Akbar.

Tapi, jika kalian tahu tentang fakta Garis Khatulistiwa, kalian akan melihat sebuah fenomena yang hanya bisa terjadi di Kota Pontianak saja. Ya! Personel taZki Acapella berada di 2 sisi belahan bumi yang berbeda!

Kami mendapat bagian panggung tepat di depan Tugu Khatulistiwa yang asli, yang letaknya di dalam gedung di bawah Tugu yang tegak berdiri itu.

Akhirnya, dua personel berada di belahan bumi bagian utara, sedangkan dua lainnya berada di bagian selatan. Saya dan Ali Akbar terbelah menjadi 2 bagian, 1 kaki kami di utara dan 1 kakinya di selatan. Hahaha.

Bagaimana bisa?

Disitulah keunikan yang ada di Kota kami. Anda tak perlu buang-buang waktu dan uang hanya untuk berpindah sisi dari 2 belahan bumi. Cukup datang ke sini, dan dalam sekejap Anda akan merasakannya. Hanya di Tugu Khatulistiwa Pontianak, Bisa Ber-Acapella di 2 Belahan Bumi!

Apakah di Pontianak hanya ada Tugu Khatulistiwa? Bagus sekali pertanyaan saudara.

Tentu tidak! Masih banyak destinasi wisata yang bisa kita nikmati di sini.


Masjid Sultan Syarif Abdurrahman, Asal Mula Berdirinya Kota Pontianak

Saya dan masyarakat Pontianak lainnya menyebutnya Masjid Jami'. Inilah saksi sejarah asal mula berdirinya Kota Pontianak. Hingga saat ini, bangunan Masjid tersebut masih menjaga keasliannya meskipun saat ini ada beberapa bagian yang telah direnovasi. Atapnya bertingkat empat. Di dalamnya terdapat empat pilar utama dari kayu belian berdiameter 0,5 meter. Masjid ini mampu menampung hingga 1.500 orang jamaah.


Keraton Kadriah, Berjarak 200 meter dari Masjid Jami'

Bangunan bersejarah ini dibangun pada tahun 1771 oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie yang merupakan Sultan pertama Kesultanan Pontianak. Keraton Kadriah ini didominasi dengan warna kuning dan terbuat dari kayu asal Kalimantan yang kita kenal dengan sebutan belian. Kayu sangat dikenal sebagai kayu besi karena kekuatannya. Pada halaman luarnya, terdapat meriam kuno peninggalan Jepang dan Portugis. Sedangkan di bagian dalam keraton, ada singgasana sultan dan permaisuri, lengkap dengan pakaian Sultan, foto-foto dan berbagai koleksi lainnya. Salah satu koleksi yang unik adalah sebuah Al-Qur'an yang ditulis tangan oleh Sultan Syarif Abdurrahman Alqadrie sendiri.


Rumah Betang Terpanjang di Indonesia

Rumah Radakng, kami menyebutnya. Rumah adat khas suku Dayak Kalimantan Barat ini meraih rekor sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia. Panjang rumah berbentuk panggung ini mencapai 138 meter dengan lebar 5 meter dan tingginya mencapai 7 meter.


Sungai Kapuas, Sungai Terpanjang di Indonesia ada di Pontianak

Sungai Kapuas adalah sungai terpanjang di Indonesia. Panjangnya mencapai 1.143 km. Saat ini, Pemerintah Kota Pontianak terus mengembangkan kawasan sekitar sungai (Waterfront) untuk menjadi salah satu tempat tujuan utama refreshing bersama keluarga.

Hanya itu saja? Ohh, tentu tidak Ferguso. Masih banyak destinasi wisata yang ada di sini. Dari 5 lokasi ini saja, saya sudah cukup untuk mengucap syukur bisa lahir di Kota yang penuh sejarah ini. Jangan lupa gunakan jasa Rental Mobil Pontianak Esqiu untuk perjalanan Anda berkeliling Kota Pontianak. Dijamin nyaman dan menyenangkan!

Selamat datang di Kote Pontianak!

Awak datang kamek sambot. Kecik Telapak tangan, nyiruk kamek tadahkan...


“Tulisan ini diikutsertakan dalam rangka Lomba Blog Blogger Pontianak 2020 dan bekerja sama dengan Rental Mobil Pontianak”



CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

"Komentar yang baik akan menunjukkan pribadi yang baik pula."

Terima kasih telah berkunjung dan membaca tulisan ini. Bantu SHARE yaa jika berkenan. Silahkan centang beri tahu saya untuk berinteraksi lebih lanjut di kolom komentar.

Salam hangat,
Leemindo.com