taZki Acapella, Idola Nasyid Indonesia 2014 dari Pontianak


Sejarah Grup Nasyid taZki

GRUP nasyid ini terbentuk pada tanggal 27 Agustus 2004 dari siswa SMA Negeri 3 Pontianak angkatan 2004. taZki diambil dari bahasa arab yang berarti “suci”. “Awalnya grup ini menggunakan alat-alat perkusi sederhana. Itu berlangsung dari 2004 sampai 2006. Kemudian 2006 mulai masuk konsep acapella (tanpa alat musik). Itu dikarenakan kami telah lulus dari SMA dan tak memiliki biaya membeli alat-alat tersebut karena dulunya memakai fasilitas dari sekolah. Yaa bisa dibilang ber-acapella karena kondisi keuangan, bukan karena memang mau acapella.” Kenang Thoriqin, salah satu pendiri taZki.

Grup ini sempat vakum beberapa kali dan tim ini menyisakan 3 personel. Berawal dari Inisiatif Edo, vokalis lama, mereka membangun kembali grup nasyid ini dengan mencari beberapa personel untuk membentuk formasi baru. Akhirnya dapatlah Edwar dan Husni untuk melengkapi “sisa” personel (Edo, Robby, Thoriq) dan mengubah nama menjadi taZki acapella. 12 Oktober 2012 mereka memulai perform dengan formasi dan konsep baru.

Konsep yang mereka gunakan adalah musik modern yang dihasilkan dari suara beatbox. Orang mengenal nasyid adalah salah satu kesenian Islami, yang lumrahnya membawakan lagu-lagu religi/ shalawat. Namun dengan mengambil konsep modern beatbox dan konsep-konsep acapella modern, mereka mampu memberikan warna di dunia musik nasyid. Jangkauannya lebih luas. Namun tidak lari dari kaidah nasyid itu sendiri. Lagu yang mereka bawakan tidak hanya sekadar lagu-lagu religi. 

Kerap mereka menyenandungkan lagu-lagu lain yang berbau musik motivasi (positif). Dengan formasi terbaru ini, taZki selalu mendapat juara di festival yang diikuti sekaligus menambah koleksi piala mereka, baik itu juara 2 maupun menjadi yang terbaik di Festival tersebut. Sebelum menuju Idola Nasyid Indonesia 2014, mereka berhasil meraih Juara 1 Trophy Walikota Pontianak pada Ramadhan Festival 2013.

Idola Nasyid Indonesia 2014

Manajer taZki, Desy Khairani mendapat informasi tentang ajang nasional tahunan festival nasyid di Jakarta, Idola Nasyid Indonesia yang diselenggarakan oleh ARIN (Asosiasi Radio Islam Indonesia) dan Islamic Book Fair 2014, berlangsung pada Januari – Maret 2014 (Audisi – Grand Final).

Dengan keterbatasan biaya, tak menyurutkan semangat taZki untuk mengikuti ajang nasional tersebut yang merupakan impian grup ini sejak lama. Setelah memastikan diri siap mengikuti audisi di Jakarta, grup ini terus meningkatkan skill untuk memberikan yang terbaik dan tidak mengecewakan pihak yang telah mendukung penuh impian go nasional tersebut. Perjalanan dari audisi hingga final pun dilalui dengan susah payah hingga menjadi 4 grup terbaik yang akan bertarung meraih gelar Idola Nasyid Indonesia 2014 (INI2014) di babak Grand Final.

Lewat penampilan memukau dengan membawakan lagu Istiqomah, dibalut musik 3 etnik Kalimantan Barat yang berlangsung di Panggung Utama Islamic Book Fair 2014 Istora Senayan Jakarta, TaZki menjadi yang terbaik di ajang tersebut. Ketiga dewan juri, Teddy SNADA, Ryan D’Masiv dan Fadli PADI memilih taZki menjadi Idola Nasyid Indonesia 2014. “Lagu Istiqomah yang kita bawakan di grand final terbilang unik karena aransemen memasukkan musik khas Dayak, Cina dan Melayu. Alhamdulillah, ternyata mem­bawakan lagu dengan nuansa etnik ini dinilai bagus. Di sisi lain, kita mengenalkan kepada orang disini bahwa Kalimantan Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki musik etnik yang unik dan bagus.” ujar personel TaZki, Edo Pradana Prasitha.

Menurutnya bukan hal mudah untuk bisa meraih gelar Idola Nasyid Indonesia. Oleh karena dari tahap awal mereka harus menyisihkan lebih dari 100 tim nasyid dari beberapa wilayah di Indonesia. Audisi nasyid yang digelar Aliansi Radio Islam Indonesia (ARIN) ini bahkan dilangsungkan di lima mall berbeda di Jabodetabek sejak awal Januari 2014 lalu. “Setelah membawa grup ini menjuarai ajang nasional INI2014, tujuan kami selanjutnya adalah membentuk sebanyak-banyaknya dan merangkul grup nasyid baru di Pontianak supaya tetap semangat bernasyid. Namun kami tak memiliki sarana pendukung untuk melakukan itu. Musik nasyid acapella memang terlihat sangat sederhana. Tanpa alat musik, kami bisa bernyanyi, namun tetap saja memerlukan alat seperti speaker dan mic untuk membantu kualitas suara kami saat latihan. Lagi-lagi masalah biaya yang menghalangi rencana itu. Kami hanya bisa berharap bantuan pihak-pihak tertentu untuk memajukan nasyid di Pontianak bahkan Kalbar. Hingga saat inipun, album taZki untuk pencinta nasyid Pontianak belum rampung dengan kendala yang sama.”

TaZki saat ini digawangi oleh Edo Pradana Prasitha (Vokalis Utama), Edwar Ashari (Beatbox/Vokal), Khairin Akbar Putra (Vokal 2/Beatbox), Robby Zulenda (back vocal) dan Thoriqin (Bass).

Sumber berita: Majalah Bandong, Taman Budaya Kalimantan Barat, Edisi 4, Juli 2015

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar

"Komentar yang baik akan menunjukkan pribadi yang baik pula."

Terima kasih telah berkunjung dan membaca tulisan ini. Bantu SHARE yaa jika berkenan. Silahkan centang beri tahu saya untuk berinteraksi lebih lanjut di kolom komentar.

Salam hangat,
Leemindo.com